Berada di jalan Simongan no 129, atau 2 KM dari arah Tugu Muda / Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong Semarang merupakan tempat bekas persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana yang berasal dari Tiongkok bernama Zheng He / Cheng Ho pada tahun 1400-an.
Bangunan inti dari Sam Poo Kong ini berupa Goa Batu, goa aslinya sendiri tertutup longsor pada tahun 1700-an, lalu dibangun kembali sebagai penghormatan kepada Cheng Ho.
Di dalam goa itu terdapat Patung Laksamana Cheng Ho yang dilapisi emas yang digunakan untuk ruang sembahyang. Di sebelah goa, dindingnya dihiasi relief tentang perjalanan Cheng Ho dari daratan Tiongkok hingga sampai ke Jawa.
Awal tahun 2002 dilakukan renovasi besar besaran yang menelan biaya Rp 20 miliar yang selesai dibangun pada tahun 2005, membuat sam poo kong lebih megah dan menarik pengunjung atau wisatawan. Dan Laksamana Cheng Ho yang aslinya adalah keturunan Persia serta beragama Islam, membuat gedung batu ini juga banyak dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam, dan juga turis dari China.
Di tempat wisata yang nuansanya warna merah ini terdapat juga rapot merah yang menjadikan hal ini sangat disayangkan. Saat akan keluar dari tempat parkir, dimintai ongkos parkir sukarela, setelah diberikan uang sebesar Rp 5.000,- mobil baru berjalan 5 meter sudah ada lagi yang meminta uang parkir dengan seragam berbeda Rp 20.000,- “Saya sebagai sopir saja malu mas, dengan keadaan seperti ini, tetapi beliau beliau ini sepertinya tutup mata seolah tidak tahu”, demikian dikatakan sopir mobil yang mengantar kita ke Sam Poo Kong pada saat itu. Menurutnya, hal ini sudah berlangsung lama, bahkan audiensi dengan gubernur pun tidak membuat hal seperti ini hilang.