Jika kita berada di dekat kawasan Kota Lama Semarang dari arah Jalan Pemuda, samar-samar di kiri jalan akan terlihat sebuah menara mercusuar. Namun menara ini bukanlah sebuah menara mercusuar melainkan menara masjid.
Menara ini adalah menara dari masjid yang berada di jalan layur kampung melayu, Semarang utara. Masjid ini lebih sering disebut dengan Masjid Menara Kampung Melayu. Area ini dahulu sering disebut dengan “Arabische Kamp” karena banyaknya warga pendatang keturunan Arab yang mayoritas berasal dari Hadramut, Yaman. Dengan bangunan masjid yang kecil, cukup aneh sebenarnya jika menara masjid ukurannya adalah sebesar ini.
Ternyata menara di masjid ini jaman dulu fungsinya adalah menara mercusuar, pada waktu itu, dikala pelabuhan Semarang masih berada di “Kleine Boom”, di sekitaran sleko-jembatan berok. Pasca diresmikannya kali baru, pelabuhan pun berpindah, dan mercusuar juga turut berpindah, digantikan dengan ukuran yang lebih besar dan lebih tinggi oleh Mercusuar Willem III yang dibangun tahun 1883. Kemudian, bangunan mercusuar beserta kantor pelabuhan dialihfungsikan sebagai menara dan Masjid oleh warga sekitar. Itulah mengapa bentuk bangunan utama masjid ini tidak seperti bentuk masjid pada umumnya.
Masjid ini jaman dahulu terdiri dari 2 lantai, namun karena penurunan muka tanah, lantai 1 yang kian turun akhirnya diurug dan tinggal 1 lantai saja. Koordinat GPS Masjid Menara Kampung Melayu: 6°57’57.53″S (Latitude) 110°25’19.78”E (Longitude).
🙂 minaretnya atau menara masjidnya besar tapi masjidnya kecil, seperti musholah saja. Tapi tempat2 bersejarah begini kadang luput dari perhatian, trims udah share