Sejak merebaknya wabah virus covid-19 di Indonesia, pemerintah menutup seluruh destinasi wisata, termasuk Grand Maerakaca yang berada di Kota Semarang. Penutupan menyeluruh dilakukan untuk memutus rantai penularan covid-19 karena jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Semarang terus meningkat. Kebijakan ini berlaku selama 14 hari dimulai dari tanggal 28 Maret 2020. Karena situasi yang belum membaik, penutupan diperpanjang hingga kondisi memungkinkan untuk dibuka kembali.
Banyak kegiatan yang telah diagendakan mengalami penundaan, di antaranya Festival Maerakaca, kegiatan rutin bulanan M2M, termasuk kegiatan khusus bulan puasa Tasty Ramadhan. Grand Maerakaca mengalihkan kegiatan-kegiatan offline menjadi online yakni mengadakan diskusi ringan tentang kreativitas di masa pandemi yang dapat disaksikan secara langsung di akun Instagram resmi @prppjateng. Kegiatan ini dilakukan untuk menghibur masyarakat yang harus diam di rumah sesuai anjuran pemerintah. Diskusi live dilakukan tiga kali dalam seminggu pada sore hari mulai akhir Maret sampai akhir April 2020 bersama beberapa narasumber dengan berbagai profesi mulai dari desainer produk, pegiat pariwisata, musisi, stand up comedian, pengusaha, seniman, hingga pegiat festival.
Selama penutupan, Grand Maerakaca melakukan pembenahan dan perawatan aset, termasuk pembangunan Lumina Maerakaca yang merupakan kampung tematik internasional (Cina, Arab, Eropa, dll.) di lorong hutan bakau yang terletak di sebelah utara. Gerakan pembersihan juga dilakukan, seperti penyemprotan desinfektan dan menggulung karpet-karpet yang dipasang di miniatur Masjid Demak dan anjungan-anjungan.
Saat ini Grand Maerakaca juga telah mempersiapkan prosedur baru pariwisata, yaitu dengan mengutamakan aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan melalui penerapan protokol Kesehatan covid-19 di antaranya pengunjung harus mengenakan masker, melewati pengecekan suhu tubuh di pintu masuk, mencuci tangan setiap selesai transaksi dengan hand sanitizer atau dengan air dan sabun di tempat yang disediakan, serta menjaga jarak dengan pengunjung lainnya minimal satu meter.
Selain pengunjung, karyawan dan petugas di Grand Maerakaca juga wajib menerapkan protokol baru yaitu penggunaan face shield, masker, sarung tangan, dan membiasakan diri untuk mencuci tangan dan menjaga jarak satu sama lain. Hal ini dipersiapkan untuk menyambut pengunjung saat nanti Grand Maerakaca dibuka kembali. Dengan penerapan protokol baru, harapannya masyarakat dapat berwisata kembali dengan aman dan nyaman.
Leave a Reply