EXPLORE SEMARANG – Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD telah mengambil langkah berani dengan tekad kuat untuk menegakkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Mereka telah menetapkan komitmen ini sebagai inti dari visi dan misi mereka jika terpilih sebagai pemimpin negara.
Dilansir dari situs resmi mereka, VisimisiGanjarMahfud, Ganjar-Mahfud dengan tegas menjadikan “pemberantasan korupsi” sebagai fondasi dari pemerintahan yang akan mereka pimpin di masa depan.
Dalam acara deklarasi Calon Wakil Presiden mereka, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya penegakan hukum dalam kasus-kasus korupsi.
“Dengan demikian, pemerintahan mendatang harus bekerja keras dan tegas dalam penegakan hukum dan upaya pemberantasan korupsi. Tidak boleh ada ruang bagi keraguan, yang benar harus dipisahkan dari yang salah, antara hitam dan putih, tanpa ada keabuan,” ujar Ganjar di Gedung DPP PDIP, Jakarta, pada Rabu (18/10/2023).
Dengan menjadikan pemberantasan korupsi sebagai fondasi, bisa dinyatakan bahwa musuh utama yang harus dihadapi oleh Ganjar-Mahfud adalah korupsi yang merajalela di Indonesia.
Namun, perang melawan korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab pasangan calon tersebut.
Seluruh masyarakat juga memiliki peran dalam melawan korupsi dan melaporkan segala bentuk pelanggaran yang mereka saksikan.
Sebelum kita bersama-sama melawan musuh besar ini, penting untuk memahami lebih dalam apa itu tindak korupsi dan jenis-jenisnya berdasarkan skala keparahannya.
Berikut adalah definisi dan klasifikasi korupsi berdasarkan tingkatannya.
Dikutip dari laman resmi Pusat Edukasi Antikorupsi. Kata “corruptie” dari bahasa Belanda telah diterima dalam bahasa Indonesia sebagai “korupsi.”
Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah tindakan penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dll.) demi keuntungan pribadi atau pihak lain.
Korupsi sendiri memiliki beberapa pengelompokan. Berdasarkan skalanya ada tiga jenis korupsi yaitu petty corruption, grand corruption, dan political corruption.
- Petty Corruption (Korupsi Skala Kecil)
Jenis korupsi pertama adalah petty corruption. Petty corruption atau korupsi skala kecil adalah jenis korupsi oleh pejabat publik dalam interaksi dengan masyarakat. Ini mencakup pungutan liar, gratifikasi, penyuapan, uang pelicin, atau pemerasan demi pelayanan publik yang seharusnya murah atau gratis.
Walaupun jenis korpusi ini sering terjadi di depan mata, terkadang aksi ini sering dianggap biasa dan dibiarkan. Masyarakat perlu ingat bahwa bahwa tindakan sekecil apapun tetap merupakan korupsi, dan harus diperangi karena dapat membentuk kebiasaan buruk di birokrasi dan merugikan masyarakat. Masyarakat perlu menyadari bahwa hak-hak mereka dirampok dengan memberikan uang suap.
- Grand Corruption (Korupsi Skala Besar)
Jenis korupsi yang kedua adalah grand corruption atau korupsi skala besar. Jenis korupsi ini adalah tindakan korupsi dengan dampak besar pada negara, mencapai nilai fantastis dalam miliaran hingga triliunan rupiah.
Dalam banyak kasus, jenis korupsi ini melibatkan konspirasi antara pengusaha dan pembuat kebijakan untuk mencapai keuntungan pribadi dengan mengorbankan masyarakat. Salah satu contoh adalah kasus korupsi proyek e-KTP yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun. Grand corruption sering melanggar hak asasi manusia dan merugikan masyarakat.
- Political Corruption (Korupsi Politik)
Jenis korupsi yang terakhit ini kerap terjadi ketika pengambil keputusan politik menyalahgunakan wewenangnya untuk keuntungan pribadi atau kelompok. Ini mencakup penyuapan, perdagangan pengaruh, jual beli suara, nepotisme, dan pembiayaan kampanye.
Politisi yang juga menjadi pengusaha dapat memanipulasi kebijakan untuk kepentingan mereka sendiri. Korupsi politik merusak iklim demokrasi dan memengaruhi pilihan rakyat dengan uang. Salah satu bentuk money politic yang paling umum adalah memberikan amplop berisi uang agar rakyat memilih mereka. Masyarakat mesti menyadari, bahwa nilai uang itu tidak sepadan dengan kerugian yang akan mereka alami jika politisi kotor duduk sebagai pengambil kebijakan.
Itulah jenis-jenis korupsi yang memiliki dampak merugikan pada seluruh masyarakat. Penjelasan tentang jenis-jenis korupsi ini diharapkan dapat memperluas pemahaman kita dan mendorong kita untuk lebih waspada terhadap setiap tindakan korupsi.
Ganjar dan Mahfud memang menjelma sebagai duet yang berkomitmen untuk melawan korupsi. Meskipun demikian, memerangi semua jenis korupsi adalah kewajiban bersama yang harus dimulai dari diri masing-masing.
Leave a Reply